Jumat, 07 Agustus 2009

Tiga Bidadari PPP: Okky Asokawaty, Marissa Haque, dan Ratih Sang




SEBAGAI salah seorang model senior, Ratih Sanggarwati memang mempunyai kedalaman dalam melihat model yunior atau yang sedang menapakkan karier di dunia catwalk. Sehingga tidak aneh jika perempuan asal Ngawi, Jawa Timur ini mampu menebak seseorang model atau tidak dari cara jalannya saja.

''Bukan itu saja. Saya juga bisa tahu dan hampir selalu dapat dipastikan mampu menebak seseorang berprofesi sebagai model atau bukan dari cara bicaranya,'' kata Ratih yang sekarang lebih suka menyingkat nama belakangnya menjadi Sang.

''Dan hampir dapat dipastikan juga semua model nyaris tidak senang menggunakan kerudung,'' imbuhnya. Hal inilah yang membuatnya gundah kemudian memutuskan mendirikan Lembaga Pendidikan Ratih Sang (LPRS), yang mengharuskan semua karyawan perempuannya menggunakan kerudung.

''Bahkan ketika saya menyeleksi para finalis Top Model Muslimah 2005, saya mampu membaca model yang benar-benar mengenakan kerudung atas kemauan sendiri atau hanya karena kompetisi belaka''.

Oleh karena itulah Ratih harus mempunyai ketajaman mata dan hati untuk benar-benar mampu menyeleksi para konstestannya.

''Saya pernah meng-cancel dua peserta dari sebuah wilayah karena saya punya ketajaman mata hati ia mengenakan kerudung hanya untuk mengejar juara belaka. Meski ia sebenarnya seorang model,'' kata Ratih. Kendati demikian, dia mengaku tidak mempunyai pandangan minor terhadap perempuan yang tidak mengenakan kerudung. (G20-45)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar